Rabu, 21 Maret 2012

selaksa mata

Pandanganku menghadirkan getaran yang teramat hebat
Pandanganku membenamkan keangkuhanku
Pandanganku menenggelamkan kesedihanku
Maka teduh it uterus berjatuhan
Menghujani relung-relung hatiku yang sempat kering
Jatuh tak tertahankan

Ya Rabb,
salahkah hamba yang kurang menjaga ini
ataukah memang ini pertanda kehadiran benih bunga
adakahpertanda Kau hadirkan cinta itu di antara kami

Dan Hatiku,
Kutanamkan di dalamnya mutiara nan terang
Hingga tiba saatnya ia dapat menyinari jiwa ini
Tanpa mentari di siang hari
Dan ia mampu berjalan di malam hari tanpa rembulan

Dan kau wahai pemuda,
Kedua matamu itu ibarat sihir
Pandangannya laksana pedang nan tajam
Sungguh kuteramat sadar engkau milik Allah
Pada setiap tatapan mata yang terasa indah mempesona
Mengapa kita harus bertemu
Dalam kelalaian hati ini karena tak mampu menjaganya
Sungguh, mata inilah yang salah
Sungguh panah-panah iblis itu telah mengotori hati
Menyusupkan buih-buih kepiluan yang teramat panjang
Yang membuat malam-malam di hatiku terasa semakin kelam
Dan siang terasa begitu meletihkan

Sungguh engkau adalah pribadi yang agung
Dan, Mutiara yang kau taburkan itulah yang membiaskan cahaya terang di hatiku
Menembus sisi-sisi kelam hatiku
Mencoba menerangkan kambali relung-relung hati yang gelap ini

Duhai insan yang mulia
Kuberharap hadirmu adalah cahaya yang terang
Yang akan membawaku pada titik penuh cahaya
Mengajarkanku pada sebuah keinsyafan dan keyakinan